Kutim - Dalam rangka mendukung program prioritas pemerintah, Polres Kutai Timur mengadakan Focus Group Discussion (FGD) terkait Ketahanan Pangan. Acara ini melibatkan berbagai instansi serta perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kutai Timur guna membahas langkah strategis dalam mendukung program swasembada pangan nasional, Kamis (06/02/25).
"Kami telah menjalin koordinasi dengan perusahaan perkebunan di wilayah Kutai Timur. Dari 38 perusahaan yang tergabung dalam GAPKI, sebanyak 28 perusahaan menyatakan kesiapan mereka untuk mendukung penanaman jagung. Sementara itu, perusahaan yang belum bergabung diharapkan turut serta dengan menyediakan lahan seluas 5 hektare untuk pengembangan jagung," ujar Kabag SDM Polres Kutai Timur, AKP Rusianto, S.H.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan, Dyah Ratnaningrum, S.P.T., menekankan pentingnya edukasi kepada petani agar program ini dapat berjalan dengan baik.
"Penyuluh pertanian perlu memberikan pendampingan kepada petani agar mereka memahami manfaat dan keberlanjutan program ini, sehingga hasil yang dicapai bisa optimal dan sesuai target," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Kutai Timur, Ir. H. Sumarjana, M.P., memaparkan bahwa total luas perkebunan di Kabupaten Kutai Timur mencapai 554.701,51 hektare. Dari jumlah tersebut, perkebunan kelapa sawit mendominasi dengan luas 367.923,98 hektare, sedangkan komoditas panili menjadi yang terkecil dengan hanya 7,5 hektare.
Ketua GAPKI Kutai Timur, Ir. Karisma, menyatakan komitmen pihaknya untuk mendukung ketahanan pangan nasional, khususnya di Kutai Timur.
"Kami terus berkoordinasi dengan Polres Kutai Timur untuk memastikan program ini berjalan lancar serta mengumpulkan data terkait perkembangan sektor pertanian di wilayah ini," katanya.
Selain itu, berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan lembaga sosial, juga turut andil dalam mendukung program ini melalui bantuan teknis maupun finansial. Pemerintah daerah bersama organisasi perangkat daerah (OPD) terkait berperan aktif dalam mengawal keberhasilan program ini, dengan Polres Kutai Timur sebagai motor penggeraknya.
Sebagai langkah nyata, perusahaan perkebunan kelapa sawit di wilayah ini, baik yang tergabung dalam GAPKI maupun yang tidak, berkomitmen untuk berpartisipasi dalam program swasembada jagung dengan menyediakan lahan seluas 5 hektare dalam waktu enam bulan ke depan.
Pemerintah juga akan mendukung dengan penyediaan pupuk dan bibit jagung bersertifikat serta memfasilitasi peminjaman alat pertanian (alsintan). Selain itu, aparat kepolisian dan unit pelaksana teknis (UPT) akan berperan dalam pengawasan serta pendampingan teknis guna memastikan produksi dan pemasaran hasil pertanian berjalan dengan baik. Dengan kerja sama yang solid, program ketahanan pangan di Kabupaten Kutai Timur diharapkan dapat terlaksana secara efektif dan berkelanjutan.