Kutai Barat — Menyikapi meningkatnya debit air Sungai Mahakam, Polsek Melak Polres Kutai Barat terus mengintensifkan patroli dan pemantauan di sejumlah wilayah yang rawan terdampak banjir. Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD) ini menjadi langkah preventif dalam menghadapi potensi bencana yang mulai melanda wilayah hukum Polsek Melak.
Pada Jumat malam pukul 23.00 WITA, Regu Piket III Polsek Melak melaporkan sejumlah lokasi mulai mengalami genangan air dengan ketinggian yang cukup mengkhawatirkan. Di kawasan Melak Ulu, tepatnya di Jl. Diponegoro RT. 11 dan RT. 12, tinggi air dilaporkan mencapai sekitar 60 cm atau setinggi paha orang dewasa. Sementara itu, di sekitar simpang tiga Mako Polairud dekat toko Optik Fina, air mulai menggenangi jalan dengan ketinggian hingga mata kaki.
Situasi yang lebih parah terjadi di Melak Ilir. Beberapa ruas jalan utama seperti jalan masuk SDN 002 RT. 004, Jl. 17 Agustus RT. 2, 3, 4 dan 6, Jl. P. Hidayatullah, Jl. Mulawarman, serta kawasan Simpang 3 PKT, mengalami banjir dengan ketinggian serupa — mencapai sekitar 60 cm.
Kapolsek Melak melalui petugas piket menyampaikan bahwa pihaknya terus melakukan pemantauan intensif terhadap perkembangan situasi, termasuk memonitor kenaikan debit air secara berkala dan berkoordinasi dengan instansi terkait. “Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada, terutama bagi yang tinggal di wilayah rawan banjir. Segera evakuasi ke tempat yang lebih aman jika air terus naik,” ujarnya.
Hingga laporan ini diterima, kondisi cuaca di wilayah Kecamatan Melak terpantau mendung, dan potensi hujan masih tinggi. Polsek Melak juga telah menyiapkan langkah-langkah darurat apabila terjadi peningkatan genangan yang membahayakan keselamatan warga.
Langkah proaktif Polsek Melak menjadi bagian dari komitmen kepolisian dalam memberikan perlindungan dan pelayanan terbaik kepada masyarakat, khususnya dalam menghadapi kondisi alam yang tidak menentu.